Kamis, 14 April 2016
Selasa, 12 April 2016
konsep nidasi, Tanda-tanda Kehamilan, Perubahan-perubahan Fisik dan Psikologis Selama Masa Kehamilan.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kehamilan adalah suatu
peristiwa alamiah. Pada masa ini tubuh akan banyak mengalami perubahan.
Otot-otot perut beserta jaringannya meregang untuk memberi tempat kepada rahim
yang akan mengembang 20 (dua puluh) kali lebih besar dan ukuran semula.
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang
perempuan membuahi sel telur yang telah matang. seorang laki-laki
rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang
normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma.
Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin
istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga
rahim. Konsep kehamilan yakni ovulasi, fertilisasi dan nidasi. Nidasi
adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula
diselubungi oleh sutu sampai disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan
mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium
berada dalam masa sekresi. Jaringan endometrium ini banyak mengandung sel-sel
desidua yaitu sel-sel besar yang mengandung banyak glikogen serta mudah
dihancurkan oleh trofoblas. Blastula dengan bagian yang berisi massa sel dalam
(inner cell mass) akan mudah masuk kedalam desidua, menyebabkan luka kecil yang
kemudian sembuh dan menutup lagi. Itulah sebabnya kadang-kadang pada saat
nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat luka desidua (tanda Hartman).
Umumnya nidasi terjadi pada depan atau belakang rahim (korpus) dekat fundus
uteri. Bila nidasi telah terjadi , dimulailah diferensiasi sel-sel blastula.
Sel lebih kecil yang terletak dekat ruang exocoeloma membentuk entoderm dan
yolk sac sedangkan sel-sel yang tumbuh besar menjadi entoderm dan
membentuk ruang amnion. Maka terbentuklah suatu lempeng embrional (embrional
plate) diantara amnion dan yolk sac.
Sel-sel trofoblas
mesodermal yang tumbuh disekitar mudigah (embrio) akan melapisi bagian dalam
trofoblas. Maka terbentuklah sekat korionik (chorionik membrane) yang kelak
menjadi korion. Sel- sel trofoblas tumbuh menjadi dua lapisan yaitu
sitotrofoblas (sebelah dalam) dan sinsitio trofoblas (sebelah luar) Villi
koriales yang berhubungan dengan desidua basalis tumbuh bercabang-cabang
dan disebut korion krondosum sedangkan yang berhubungan dengan desidua
kapsularis kurang mendapat makanan sehingga akhirnya menghilang disebut chorion
leave.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah :
1. Apakah yang dimaksud dengan nidasi?
2. Bagaimanakah proses ovulasi menuju nidasi?
3. Bagaimanakah proses nidasi?
4. Bagaimanakah Implantasi (nidasi) perkembangan palsenta?
5. Apa-apa sajakah Nidasi yang tidak normal?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian dari nidasi
2. Untuk mengetahuio proses ovulasi menuju nidasi
3. Untuk mengetahui proses-proses nidasi
4. Untuk mengetahui implantasi (nidasi) perkembangan palsenta
5. Untuk mengetahui nidasi yang tidak normal
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Konsep Nidsi
a. Pengertian
Nidasi atau implantasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi
dalam endometrium.
b. Proses Ovulasi Menuju Nidasi (Implantasi)
Ovulasi (pelepasan sel telur) adalah merupakan bagian dari siklus
menstruasi normal, yang terjadi sekitar 14 hari sebelum menstruasi. Sel telur
yang dilepaskan bergerak ke ujung tuba falopii (saluran telur) yang
berbentuk corong, yang merupakan tempat terjadinya pembuahan. Sel telur
dikeluarkan dari permukaan ovarium sekitar hari ke 14 dari siklus haid. Sel
telur ini ditangkap oleh ujung saluran telur (tuba Fallopii) yang
berbentuk corong, kemudian berjalan di dalam tuba karena adanya kontraksi
otot. Fertilisasi atau pembuahan oleh satu sperma umumnya terjadi pada
sepertiga
2.2
Tanda-tanda kehamilan
1.
Tanda perkiraan
Tanda perkiraan (presumptive signs) kehamilan meliputi tanda dan
gejala yang memperkirakan, tetapi idak membktikan bahwa wanita tersebut hamil.
Tanda perkiraan tidak cukp meniagnosi kehamilan, tetapi tanda ini sering kali
merupakan petunjuk awal terjadinya kehamilan. Tanda perkioraan terdiri atas
a.
Berhentinya
siklus mensturasi secara mendadak pada
wanita yang sebelumnya memiliki siklus mensturasi yang dapat diprediksikan.
Seorang wanita terkadang dapat kehilangan siklus mensturasi karena beberapa
alasan, seperti karena ketidakseimbangan hormonal, karena penyakit kronik dan
sistemik, stres psikologis dan emosional, memiliki rasio lemak tubuh yang
rendah (seperti yang terlihat pada wanita yang mengalami gangguan makan atau
pada atlet yang melakukan atihan berat), dan sebagai efek samping dari beberapa
pengobatan. Namun jika kondisi seperti di atas tidak ada, dan jika dua kali
siklus mensturasi tidak datang secara berturut-turut, pertimbangkan adanya
kehamilan. Amenorea, atau berhentinya siklus mensturasi dalam periode panjang.
b.
Pendarahan
terus menerus selama kehamilan adalah kondisi abnormal, biasanya disebabkan
oleh komplikasi kehamilan atau gangguan pada sistem produksi yang tidak
terdiagnosis
c.
Mual
dan muntah. Sekirat 50% wanita akan mengalami distres gestrointestinal dengan
derajat b erbeda-b eda pada awal kehamilan
d.
Sering
berkemih. Awal perubahan hormonal akibat kehamilan dapat menyebabkan
iritabilitas kanung kemih dan meningkat sensitivitas bagian bawah kanung kemih
dan daerah trigonum.
e.
Nyeri
tekan payudara. Banyak wanita dapat memperkirakan awitan mensturasi dengan
derajat nyri tekan payudara yang mereka
alami.
f.
Persepi
gerakan janin, atau quickening. Quickenming adlah istilah lama yang berasal
dari suatu perkenmihan bahwa nyawa i tiup ke jmanminm saatb berusia skitar 20
miggu.
g.
Perubahan
vagina. Setelah 8-10 minggu usia kehamilan, perubahan warna membran mukosa
vagina dapat diobservai.
2.
Tanda Kemungkinan
Tanda kemugkinan (promblem sign) kehamilan merupkan penemuan
objektif yang pada umumnya dideteksi saat usia gestasi 12 sampaI 16 minggu.
Penemuan ini, jika dikombinasi dengan gejala perkiraan, memperkuat dugaan
kehamilan :
a.
Perubahan
abdomen. Peningkatan ukuran uterus menyebabkan pertambahan lingkar abdomen
secara bertahap. Pada usia 12 minggu, tinggi uterus pada ibu hamil dapat
dipalpasi tepat diatas daerah simfisis pubis. Pada usia 15 minggu tinggi pundus
uterus dapat dipalpasi di pertengahan
simfisis dan umbikulus, dan pada usia gestasi 20 minggu, tinggi fundus uterus
dapat ditemukan setinggi umbikulus.
b.
Perubahan
uterus. Dalam 12 minggu pertama kehamilan, uterus menjadi lebih bulat, mem
besar, lunak, dan berbentuk seperti rongga
c.
Sketsa
janin. Pada usia gestasi sekitar 24 minggu, sketsa jani terdeteksi oleh
pemeriksa berpengalaman sebagai bukti keberadaan janin.
d.
Ballottement.
Dari usia gestasi sampai 24 minggu, ukuran janin lebih kecil dibandingkan
jumlah cairan amnion.
e.
Perubahan
serviks. Pada sekitar 8 minggu gestasi, serviks mulai melunak dan lubang
eksternal serviks memperlihatkan konsistensi atau derajat pelunakan, seperti
lobus telinga atau bibir (dikenal dengan istilah tanda goodell).
f.
Konstraksi
Braxtom Hicks, mulai dari beberapa minggu awal kehamilan, uterus berkontraksi
setiap 5 sampai 10 menit.
3.
Tanda positif
Sementara sebagian besar kehamilan didiagnosis berdasarkan
pemerikaan hCG atau berdasarkan satu atau lebih tanda kehamilan yang telah
dijelaskan sebelumnya, masih terdapat tiga tanda positif kehamilan. Tanda-tanda
berikut merupakan satu-satunya cara mendeteksi kebenaran janin:
a.
Deteksi
suara denyut jantung janin
b.
Gerakan
janin yang dirasakan oleh pemeriksa
c.
Visualisasi
janin
2.3
Masalah-masalah Kehamilan pada Trimester 1 2 dan 3
Haid
terakhir (HPTHT) hingga dimulainya persalinan. Periode kehamilan dibagi menjadi
3 tahap dikenal dengan istilah trimester (3 bulan), yang masing-masing terdiri
dari:
1.
Trimester
pertama, yaitu 13 minggu atau 3 bulan menurut hitungan kalender. Trimester
pertama secara umum dipertimbangkan berlangsung pada minggu pertama hingga
ke-12 (12 minggu)
2.
Trimester
ke-2 pada minggu ke 13 hingga ke 27 (15 minggu)
3.
Trimester
ke tiga pada minggu ke-28 hingga ke-40 (13 minggu)
(varnay H, 2010, Buku Ajar Asuhan Kebidanan, Penerbit buku
kedokteran EGC, Jakarta)
Sering kali perempuan yang mengalami kehamilan pertama memiliki
banyak kecemasan dan kewaspadaan ekstra, yang menimbulkan kesalahan persepsi
akan keadaan kehamilan bermasalah (patologi) yang sebenarnya. Ketidaknyamanan
akibat perubahan fisiologi tubuh selama hamil yang menimbulkan keluhan-keluhan
diluar dari biasa menjadi suatu pencetus kecemasan. Sebenarnya jika ibu tetap
tenang dan mencoba memahami perubahan yang terjadi, kecemasan berlebihan tidak
perlu dilakukan.
Seperti halnya periode kehamilan, permasalahan yang terjadi selama
hamil mengikuti pola perkembangan kehamilan (janin). Masalah-masalah yang
sering kali muncul, diantaranya:
a.
Trimester 1
Keadaan mual muntah yang sering kali dianggap biasa harus menjadi
suatu kewaspadaan jika menyebabkan penurunan berat badan, mempengaruhi
aktifitas sehari-hari dan menyebabkan penurunan tingkat emosi dan kekuatan.
Keadaan ini dikenal dengan istilah hiperemesis gravidarum
Perdarahan yang terjadi pada kehamilan bulan-bulan pertama menjadi ancaman bagi janin. Keluarnya darah
dari jalan lahir menjadi suatu pencir terjadinya ketidaksejahteraan pada
perkembangan janin. Perdarahan pada awal kehamilan dapat menjadi penanda
terjadinya kesehatan dalam pembentukan sel-sel janin ket- (hamil anggur-melahidatidosa,
kehamilan diluar kandungan (kehamilan ektopikterganggu), sel berkembang tanpa
adanya inti janin-blighted ovum) selain karena gangguan perkembangan janin,
keguguran-abosrtus, menjadi penyebab pendarahan di awal kehamilan yang sering
diketahui oleh perempuan hamil awal.
(A.Siazon.2010; Akhtar M,2012; AJOG;2011;A.Kampono, 2009-
Irianti,dkk 2014)
b.
Trimester 2 dan trimester 3
1.
Anemia
Definisi anemia yang dimaksud dengan anemia kehamilan adalah jika
kadar hemoglobin < 11 gr/dl pada kehamilan trimester 1 dan 3, atau jika
kadar hemoglobin. Anemia pada kehamilan merupakan hal yang paling sering
terjadi dan hampir menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya masalah selama
kehamilan, ataupun menjadi dampak dari masalah pada kehamilan. Sering kali kita
salah menafsirkan mengenai anemia karena kehamilan dan anemia yang terjadi jauh
sebelum kehamilan berlangsung.
Anemia yang disebabkan karena kehamilan merupakan penurunan kadar
haemoglobin akibat dari kehamilan yang terjadi (pada trimester 1 di akibatkan
asupan nutrisi yang tidak terpengaruhi dengan baik akibat mual bahkan muntah
dan atau seiring pertambahan jumlah plasma darah untuk memenuhi kebutuhan janin
yang mengakibatkan darah menjadi encer-pada trimester 2 akhir menjelang 3).
Sedangkan anemia yang terjadi jauh sebelum kehamilan, yaitu kadar haemoglobin
dibawah kadar seharusnya yang diakibatkan karena asupan makanan yang tidak baik
atau akibat dari permasalahan yang berhubungan dengan darah (menstruasi banyak,
malaria, penyakit darah lainnya)
2.
Perdarahan
Perdarahan yang terjadi pada trimester 2 dan 3 berada dengan
perdarahan yang terjadi pada trimester 1. Pada periode ini perdarahan dapat
diakibatkan karena lepasnya selaput plasenta (ari-ari) dari dinding rahim
(tempat tertanamnya) atau karena penanaman plasenta yang tidak pada seharusnya
(fundus-bagian atas rahim, alih-alih tertanam pada bagian bawah rahim sehingga
menimbulkan perdarahan saat selaput terlepas akibat dari rangsangan mulas yang
menyebabkan mulut rahim terbuka). Lepasnya selaput/bagian plasenta dari tempat
tertanam dikenal dengan sebutan ABRUPTIO PLASENTA/SOLUTION PLASENTA. Sedangkan
penanaman plasenta pada bagian bawah rahim dikenal dengan PLASENTA PREVIA.
3.
Peningkatan
tekanan darah
Tekanan darah selama hamil akan mengalami peningkatan secara wajar
(5-10 poin dari rerata tekanan darah sebelum hamil). Namun pada keadaan
bermasalah, peningkatan tekanan darah yang drastis dapat terjadi. Peningkatan
tekanan darah ini dapat disebabkan karena sebelumnya memiliki catatan tekanan
darah tinggi ataupun tekanan darah meningkat secara drastis akibat dari
kehamilan. Peningkatan tekanan darah ini akan menjadi permasalahan bagi
kehamilan, sehingga diperlukan pemantauan khusus dan inten. Jika peningkatan
tekanan darah yang terjadi diikuti
dengan tanda fisik seperti adanya bengkak (tidak hanya pada tungkai kaki,
karena seiring besarnya kehamilan maka bengkak pada kaki merupakan hal lazim
yang dialami oleh 90% wanita hamil) pada
wajah dan tangan, disertai pandangan yang berkunang-kunang, hal ini merupakan
tanda bahaya saat hamil. Kehamilan disertai tanda tersebut, harus dilakukan
pemeriksaan laboratorium pendukung, yaitu air seni (urine). Pemeriksaan yang
dimaksud adalah pemeriksaan protein dalam urine. Jikda didapatkan adanya
protein dalam urine menyertai tanda-tanda yang telah dipaparkan di atas maka
kehamilan yang dialami disertai PREEKLAMISA. Keadaan ini sangat tdak
memunguntungkan bagi ibu dan janin. Selain dapat memperparah keadaan ibu (jika
disertai kejang-EKLAMISA, dan menyebabkan masalah lain yang dapat mengancam
keselamatan ibu- eklamsia menjadi penyebab kematian ibu terbanyak setelah
perdarahan di indonesia) dapat mempertinggi kematian jani.
4.
Posisi
janin
Posisi janin menjadi salah satu penentu apakah proses persalinan
dapat dilakukan secara normal (pervaginam) atau scara operatif (perut/abdomen
dengan sectio secreae). Posisi janin dinyatakan pasti saat usia kehamilan
menginjang 36-38 minggu pada kehamilan pertama dan saat kepala sudah masuk ke
pintu panggul pada kehamilan tebih dari satu. Posisi janin sungsang (bokong
menjadi bagian terbawah dan kepala dibagian atas) menjadi salah satu faktor
penyulit saat persalinan. Selain itu, posisi kepala bayi yang tidak sesuai
dengan sumbu jalan lahir pun akan menjadi penghambat saat pross persalinan
5.
Penyakit
penyerta lain
Selain beberapa masalah yang telah diungkapkan sebelumnya, terdapat
masalah yang dapat terjadi pada setiap periode kehamilan, diantaranya:
1.
Pengeluaran
lendir tidak normal dari jalan lahir, atau yang dikenal dengan keputihan yang
diakibatkan karena penyakit menular seksual. Setiap keputihan memiliki ciri
tertentu yang mendakan jenis mikroorganisme penyebabnya. Namun secara umum hal
ini disebabkan karena hubungan seksual yang tidak aman. Saat seorang perempuan
hamil mengidap keputihan (salah satu tanda penyakit menular seksual-PMS), maka
akan berdampak pada kehamilannya. Jika terjadi pada awal kehamilan (trimester
1) dapat menyebabkan keguguran. Pada trimester 2 dapat menyebabkan cacat
kongenital pada janin, dan pada trimester 3 dapat menyebabkan gangguan pada
pertumbuhan janin dan persalinan sebelum waktunya. Pada perempuan yang
mengalami hal ini, proses persalinan sangat dianjurkan dilakukan secara
operatif
2.
Hepatitis
B dan HIV-AIDS
3.
Kelainan
metabolisme seperti Diabetes Militus (kencing manis). Hipertiroidsm (kelebihan
hormon tiroid), sindrom phospolipid.
4.
Infeksi
saluran kemih
5.
Penyakit
saluran pernafasan, seperti Tuberculosis (TBC), Asma, Bronchitis
6.
Penyakit
jantung
7.
Gangguan
psikologis (depresi)
2.4 Perubahan-perubahan Fisik dan Psikologis Selama Masa Kehamilan.
1. Perubahan Psikologis dan Fisiologis Pada Trimester I
a.
Perubahan Psikologis pada Trimester I
·
Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa
benci dengan kehamilannya
·
Kadang muncul penolakan, kecemasan dan
kesedihan. Bahkan kadang ibu berharap agar dirinya tidak hamil saja
·
Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia
benar-benar hamil. Hal ini dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya.
·
Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan
selalu mendapat perhatian dengan seksama.
·
Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan
merupakan rahasia seseorang yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang
lain atau bahkan merahasiakannya.
b.
Perubahan Fisiologis Pada Trimester I
·
Morning Sickness, mual dan munta
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya
mual dimulai sejak awal kehamilan. Mual muntah diusia muda disebut morning
sickness tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual
ini biasanya akan berakhir pada 14 mingggu kehamilan.
·
Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, ini
terjadi karena peningkatan hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh
darah dan untuk mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai
persiapan menyusui.
·
Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal
kehamilan ini dikarenakan rahim yang membesar dan menekan kandung kencing.
Keadaan ini akan menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada
akhir kehamilan, karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
·
Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal
kehamilan, karena peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi
otot sehingga usus bekerja kurang efisien.
·
Sakit Kepala/Pusing
Sakit kepala atau
pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal kehamilan karena adanya
peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika akan mengubah posisi dari
duduk/tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-tiba, sistem sirkulasi darah
merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala/pusing yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan
oleh faktor fisik maupun emosional..
·
Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti
kram saat menstruasi di bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang
timbul hanya beberapa menit dan tidak menetap. Hal ini sering terjadi karena
adanya perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran
dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim
·
Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan
merasa kesulitan memasang kancing rok/celana panjangnya, hal ini bukan berarti
ada peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan
memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon estrogen yang
menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron yang menyebabkan tubuh
menahan air
2. Perubahan Psikologis dan Fisiologis pada Trimester II
a.
Perubahan Psikologis pada Trimester II
·
Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa
dengan kadar hormone yang tinggi
·
Ibu sudah
bisa menerima kehamilannya
·
Merasakan gerakan anak
·
Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan
kekhawatiran
·
Libido meningkat
·
Menuntut perhatian dan cinta
·
Merasa bahwa bayi sebagai individu yang
merupakan bagian dari dirinya
·
Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil
lainnya atau pada orang lain yang baru menjadi ibu
·
Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada
kehamilan, kelahiran, dan persiapan untuk peran baru.
b.
Perubahan Fisiologis pada Trimester II
·
Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan
membesar dan melewati rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm
setiap minggu. Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan
puser (umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan
wanita, perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
·
Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada
ibu hamil hal ini sudah biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus
selama kehamilan. Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung
dan membuat tidak nyaman.
·
Rasa panas di perut
Rasa panas diperut
adalah keluhan yang paling sering terjadi selama kehamilan, karena meningkatnya
tekanan akibat rahim yang membesar dan juga pengaruh hormonal yang menyebabkan
rileksasi otot saluran cerna sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
·
Pertumbuhan rambut dan
kuku
Perubahan hormonal juga
menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan rambut tumbuh lebih banyak dan
kadang di tempat yang tidak diinginkan, seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang
tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
·
Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan
merasa nyeri di perut bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau
dua sisi. Hal ini karena perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim
yang semakin membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat
tidak menetap.
·
Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester
kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar sehingga
menyebabkan tekanan darah menurun.
·
Hidung dan Gusi
berdarah
Perubahan hormonal dan
peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh termasuk ke daerah hidung dan gusi
selama masa kehamilan akan menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih
lembut dan lunak. Akibatnya, hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi. Keluhan
ini akan hilang setelah melahirkan.
·
Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang
menyebabkan warna kulit lebih gelap. Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar
ke arah bawah yang disebut linea nigra. Kecoklatan pada wajah disebut chloasma
atau topeng kehamilan. Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya vitamin folat.
·
Payudara membesa
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang kekuningan yang
disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin berwarna gelap dan
besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan itu adalah
kelenjar kulit.
·
Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40% wanita
hamil mengalaminya. Hal ini karena perubahan hormon yang menyebabkan tubuh
menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak sedikit pembengkakan pada
wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian bawah dan pergelangan kaki.
Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada posisi duduk atau berdiri yang
terlalu lama.
3. Perubahan Psikologis dan Fidiologis pada Trimester III
a.
Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
·
Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya
jelek, aneh, dan tidak menarik.
·
Merasa tidak
menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
·
Takut akan rasa sakit
dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir akan keselamatannya
·
Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan
tidak normal, bermimpi yang mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
·
Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
·
Merasa kehilangan perhatian
·
Perasaan mudah terluka (sensitive)
b.
Perubahan Fisiologis pada Trimester III
·
Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh
belakang (punggung-pinggang), karena meningkatnya beban berat dari bayi dalam
kandungan Anda yang dapat memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan
ke arah tulang belakang.
·
Konstipasi/Sembelit
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
·
Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke
paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa susah
bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar yang berada
di bawah diafragma (yang membatasi perut dan dada).
·
Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandungan kencing ibu hamil.
·
Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan daerah
panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat juga terjadi
di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan menekan
vena daerah panggul yang akan memperburuk varises.
·
Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut
yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau
istirahat.
·
Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat
tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan hormonal
yang menyebabkan retensi cairan.
·
Kram pada kaki
Kram kaki ini timbul
karena sirkulasi darah yang menurun, atau karena kekurangan kalsium (Suririnah,
2008)
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Kehamilan adalah suatu
peristiwa alamiah. Pada masa ini tubuh akan banyak mengalami perubahan.
Otot-otot perut beserta jaringannya meregang untuk memberi tempat kepada rahim
yang akan mengembang 20 (dua puluh) kali lebih besar dan ukuran semula.
Kehamilan terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang
perempuan membuahi sel telur yang telah matang. seorang laki-laki
rata-rata mengeluarkan air mani sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang
normal akan mengandung sekitar 100 juta hingga 120 juta buah sel sperma.
Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam pangkal saluran kelamin
istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga
rahim. Konsep kehamilan yakni ovulasi, fertilisasi dan nidasi. Nidasi
adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium. Blastula
diselubungi oleh sutu sampai disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan dan
mencairkan jaringan.
DAFTAR PUSTAKA
Martin, reeder. 2014. Keperawatan
Maternitas kesehatan wanita, bayi, dan keluarga. Edisi 18. Jakarta:
EGC.
K, Deswani. 2012. Panduan Praktik Klinis dan Laboratorium Keperawatan
Maternitas. Jakarta: Salemba Medika
Langganan:
Postingan (Atom)